PIDATO BUNG KARNO (TAHUN “VIVERE PERICOLOSO”–17 Agustus 1964) Yang Wajib kalian Baca - Belajar Pajak | Sejarah dan Sosial Budaya

Belajar Pajak | Sejarah dan Sosial Budaya

Situs Personal Berbagi Ilmu Pajak dan Sejarah Indonesia

Ternyata ilmu itu luas sebelum membahas mengenai PIDATO BUNG KARNO (TAHUN “VIVERE PERICOLOSO”–17 Agustus 1964) ini, kenyataannya kita wajib membaca Sebab dalam kehidupan kita sehari-hari kita membutuhkan banyak hal yang belum kita pahami yang sebenarnya. Misalnya, untuk mempunyai kemampuan menyampaikan keinginan kita kepada orang lain dengan bagus dan benar, kita wajib mengetahui Tips berkomunikasi. supaya Bisa berkomunikasi, kita wajib Bisa membaca dan menulis. Sebelum membahas mengenai PIDATO BUNG KARNO (TAHUN “VIVERE PERICOLOSO”–17 Agustus 1964), Sekarang, Bisa disimpulkan bila hanya dengan belajar kita Bisa mengatasi masalah yang kita hadapi setiap hari. Kita membaca, akan mengubah diri kita, dari belum mengetahui, atau belum menguasai hal tertentu, menjadi kebalikannya dan membuat kita semakin berbobot.

PIDATO BUNG KARNO (TAHUN “VIVERE PERICOLOSO”–17 Agustus 1964)


Bung Karno menerjelaskan di rakyat mengenai Hukum-Hukum Revolusi. Inilah pemimpin otentik, bukan jenis pemimpin yang nggak mutu dan suka curhat.

Apa hukum-hukum Revolusi itu? Hukum-hukum Revolusi itu, kecuali garis-besar romantika, dinamika, dialektika yang sudah kupaparkan tadi, di pokoknya yaitu :


Pertama, Revolusi mesti punya kawan dan punya lawan, dan kekuatan-kekuatan Revolusi wajib tah
u siapa lawan dan siapa kawan; maka wajib ditarik garis pemisah yang terang dan wajib diambil sikap yang tepat terhadap kawan dan terhadap lawan Revolusi;

Kedua, Revolusi yang benar-benar Revolusi bukanlah “revolusi istana” atau “revolusi pemimpin”, melainkan Revolusi Rakyat; oleh sebab itu, maka Revolusi tak akan boleh “main atas” aja, akan tetapi wajib dijalankan dari atas dan dari bawah;

Ketiga, Revolusi yaitu simfoninya destruksi dan konstruksi, simfoninya penjebolan dan pembangunan, Sebab destruksi atau penjebolan aja tanpa konstruksi atau pembangunan yaitu sama dengan anarki, dan sebaliknya; konstruksi atau pembangunan aja tanpa destruksi atau penjebolan berarti kompromi, reformisme;

Keempat, Revolusi selalu punya tahap-tahapnya; dalam hal Revolusi kita : tahap nasional-demokratis dan tahap Sosialis, tahap yang pertama meretas jalan buat yang kedua, tahap yang pertama wajib dirampungkan dulu, akan tetapi sesudah rampung wajib ditingkatkan kepada tahap yang kedua; - inilah dialektik Revolusi;

Kelima, Revolusi wajib punya Program yang jelas dan tepat, seperti dalam Manipol kita merumuskan dengan jelas dan tepat : (A) Dasar/Tujuan dan Kewajiban-kewajiban Revolusi Indonesia; (B) Kekuatan-kekuatan Revolusi Indonesia; (C) Sifat Revolusi Indonesia; (D) Hari-depan Revolusi Indonesia dan (E) Musuh-musuh Revolusi Indonesia. Dan seluruh kebijaksanaan Revolusi wajib setia kepada Program itu;

Keenam, Revolusi wajib punya soko-guru yang tepat dan punya pimpinan yang tepat, yang berpandangan jauh kemuka, yang konsekwen, yang sanggup melaksanakan tugas-tugas Revolusi hingga di akhirnya, dan Revolusi juga wajib punya kader-kadernya yang tepat pengertiannya dan tinggi semangatnya.

PIDATO BUNG KARNO (TAHUN “VIVERE PERICOLOSO”–17 Agustus 1964) Yang Wajib kalian Baca

Ternyata ilmu itu luas sebelum membahas mengenai PIDATO BUNG KARNO (TAHUN “VIVERE PERICOLOSO”–17 Agustus 1964) ini, kenyataannya kita wajib membaca Sebab dalam kehidupan kita sehari-hari kita membutuhkan banyak hal yang belum kita pahami yang sebenarnya. Misalnya, untuk mempunyai kemampuan menyampaikan keinginan kita kepada orang lain dengan bagus dan benar, kita wajib mengetahui Tips berkomunikasi. supaya Bisa berkomunikasi, kita wajib Bisa membaca dan menulis. Sebelum membahas mengenai PIDATO BUNG KARNO (TAHUN “VIVERE PERICOLOSO”–17 Agustus 1964), Sekarang, Bisa disimpulkan bila hanya dengan belajar kita Bisa mengatasi masalah yang kita hadapi setiap hari. Kita membaca, akan mengubah diri kita, dari belum mengetahui, atau belum menguasai hal tertentu, menjadi kebalikannya dan membuat kita semakin berbobot.

PIDATO BUNG KARNO (TAHUN “VIVERE PERICOLOSO”–17 Agustus 1964)


Bung Karno menerjelaskan di rakyat mengenai Hukum-Hukum Revolusi. Inilah pemimpin otentik, bukan jenis pemimpin yang nggak mutu dan suka curhat.

Apa hukum-hukum Revolusi itu? Hukum-hukum Revolusi itu, kecuali garis-besar romantika, dinamika, dialektika yang sudah kupaparkan tadi, di pokoknya yaitu :


Pertama, Revolusi mesti punya kawan dan punya lawan, dan kekuatan-kekuatan Revolusi wajib tah
u siapa lawan dan siapa kawan; maka wajib ditarik garis pemisah yang terang dan wajib diambil sikap yang tepat terhadap kawan dan terhadap lawan Revolusi;

Kedua, Revolusi yang benar-benar Revolusi bukanlah “revolusi istana” atau “revolusi pemimpin”, melainkan Revolusi Rakyat; oleh sebab itu, maka Revolusi tak akan boleh “main atas” aja, akan tetapi wajib dijalankan dari atas dan dari bawah;

Ketiga, Revolusi yaitu simfoninya destruksi dan konstruksi, simfoninya penjebolan dan pembangunan, Sebab destruksi atau penjebolan aja tanpa konstruksi atau pembangunan yaitu sama dengan anarki, dan sebaliknya; konstruksi atau pembangunan aja tanpa destruksi atau penjebolan berarti kompromi, reformisme;

Keempat, Revolusi selalu punya tahap-tahapnya; dalam hal Revolusi kita : tahap nasional-demokratis dan tahap Sosialis, tahap yang pertama meretas jalan buat yang kedua, tahap yang pertama wajib dirampungkan dulu, akan tetapi sesudah rampung wajib ditingkatkan kepada tahap yang kedua; - inilah dialektik Revolusi;

Kelima, Revolusi wajib punya Program yang jelas dan tepat, seperti dalam Manipol kita merumuskan dengan jelas dan tepat : (A) Dasar/Tujuan dan Kewajiban-kewajiban Revolusi Indonesia; (B) Kekuatan-kekuatan Revolusi Indonesia; (C) Sifat Revolusi Indonesia; (D) Hari-depan Revolusi Indonesia dan (E) Musuh-musuh Revolusi Indonesia. Dan seluruh kebijaksanaan Revolusi wajib setia kepada Program itu;

Keenam, Revolusi wajib punya soko-guru yang tepat dan punya pimpinan yang tepat, yang berpandangan jauh kemuka, yang konsekwen, yang sanggup melaksanakan tugas-tugas Revolusi hingga di akhirnya, dan Revolusi juga wajib punya kader-kadernya yang tepat pengertiannya dan tinggi semangatnya.
Load Comments

Subscribe Our Newsletter

Notifications

Disqus Logo