
Artikel Strategi Memulai Bisnis Usaha Kuliner dengan cara Profesional ini khusus didedikasikan untuk kita, tapi sebelum membahasnya, perhatikan bahwa : Semboyan Indonesia gemah ripah lojinawi bukan sekedar gurauan palsu. Memang benar Indonesia ada diposisi masa kejayaan di jaman kerajaan2 dahulu. Indonesia ini negara dengan sumber alam yg kaya tapi belum dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat. Coba kita bayangkan bila Seluruh pelayanan umum wajib dimiliki & dikelola pemerintah daerah dan digratiskan. Tidak boleh mengirim TKI untuk tenaga buruh dan pembantu. Beri pendidikan profesional dulu. Maka Indonesia akan cepat berkembang. Sebelum membahas Strategi Memulai Bisnis Usaha Kuliner dengan cara Profesional, Ingatlah bila Itu semua akan terlaksana bila kita membayar pajak dengan bagus.
Strategi Memulai Bisnis Usaha Kuliner dengan cara Profesional
Peluang Bisnis Kuliner di Indonesia
- Rumah Sakit ;
- Pabrik ;
- Tambang Batu Bara, Emas, Minyak & Gas
- Kapal Penumpang Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) ;
- Pesawat Terbang Rute Dalam dan Luar Negeri ;
Strategi Memulai Usaha Kuliner dengan cara Profesional
I. Strategi Operasional (Operating Strategy)
- Desain Kemasan dan Branding Merek, hal ini akan membagikan nilai tambah dan imageproduk ;
- Standarisasi Produk, hal yang wajib dijaga merupakan kualitas dan citra rasa produk. Ciri khas masakan kita yang telah dikenal oleh user tidak boleh berubah-ubah, kita wajib membuat �Standard Recipe� atau standarisasi resep masakan. Jangan memakai ukuran (contohnya 1 siung bawang putih), hal ini akan menyulitkan kita saat akan memproduksi dalam jumlah yang besar. Gunakan standarisasi misalnya gram atau liter, sebagai contoh kita Bisa melihat blog resep masakan berikut : food.web.id ;
- Membuat Daftar Menu, bila kita melayani usaha catering di perumahan, perkantoran, atau di pabrik, membuat Daur daftar menu harian, mingguan, hingga bulanan merupakan suatu keharusan, buatlah variasi menu dengan teliti dengan mempertimbangkan aspek biaya yang dengan cara signifikan mempengaruhi harga jual ;
- Perencanaan Sumber Daya Manusia, sebagai persiapan dimana bisnis kita akan berkembang pesat di masa yang akan datang, sudah seharusnya kita mempersiapkan calon tenaga kerja, bila kita tidak begitu pintar dalam memasak, di awal usaha merekrut seorang tukang masak atau chefmerupakan suatu keharusan, memperkerjakan waiter atau waitress bila kita ingin mengelola rumah makan atau restoran, termasuk kedepannya wajib mempunyai staf administrasi.
- Perencanaan kapasitas produksi yang optimal, Kita wajib Bisa menghitung berapa jumlah kapasitas produksi minimum yang menghasilkan laba sama dengan nol atau Break Event Point (BEP) dimana jumlah kapasitas produksi wajib Bisa menutupi seluruh biaya yang telah dikeluarkan, buat target usaha di awal dan kita wajib Bisa melampaui angka ini ;
- Perencanaan Harga Jual, kita wajib menetapkan harga jual yang bersaing bagus dari sisi kualitas ataupun kuantitas, Bisa mengklasifikasi biaya (Cost Accounting) dalam penentuan HPP atau Harga inti Produksi (Cost of Great Sold), pastikan seluruh komponen biaya dihitung bagus dengan cara langsung (Direct Cost) ataupun tidak langsung (Indirect Cost) dan termasuk di dalamnya biaya penyusutan peralatan (Depreciation Cost) ;
- Perencanaan Manajemen Persediaan, Kita wajib mampu merencanakan berapa jumlah persediaan (Inventory) yang paling minimum dan efektif namun tidak menggangu proses produksi. Perencanaan ini sangat mempengaruhi efisiensi jumlah modal kerja yang dibutuhkan. Jenis persediaan di usaha kuliner sifatnya fast moving dimana perputarannya sangat cepat, salah satu faktornya merupakan untuk menjaga kualitas bahan baku supaya tetap segar saat diolah. Alur keluar masuk persediaan wajib tetap dijaga dengan memakai metode FIFO (First in First Out) dimana bahan baku yang lebih awal dibeli digunakan terlebih dahulu ;
- Perencanaan Distribusi, hitung seberapa besar kapasitas produksi, bila pendistribusiannya cukup memakai sepeda motor, upayakan untuk membuat box khusus untuk menambah daya tampung dan menjaga makanan tetap dalam kondisi higienis ;
- Pengendalian dan pengawasan kualitas produk (Quality Control), Kita wajib mampu mengawasi proses produksi mulai dari awal hingga produk jadi. Pilihlah supplier bahan baku yang terpercaya, namun wajib tetap memeriksa apakah bahan baku yang dikirim kualitasnya dalam kondisi bagus, dan yang terpenting periksalah kualitas produk jadi apakah sudah sesuai dengan standarisasi yang telah ditetapkan hal ini untuk menjaga tingkat kepuasan konsumen.
II. Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
1. Analisa SWOT (SWOT Analysis)
- Produk unik apa yang akan kita ciptakan?
- Apakah kita mempunyai standarisasi produk?
- Apakah teknologi yang kita gunakan untuk menghasilkan produk yang berkualitas lebih bagus dari pesaing?
- Apakah kita mempunyai sistem teknologi informasi yang cepat dan akurat?
- Apakah kita mempunyai sumber daya manusia yang handal?
- Apakah kita mempunyai referensi sumber bahan baku yang berkualitas dengan harga yang murah?
- Apakah kita mampu menjual produk lebih bagus daripada pesaing?
- Apakah kita mampu menjalankan efisiensi biaya di semua lini departemen usaha?
- bila pertanyaan di kolom peluang diatas jawabannya tidak, maka kategorikan hal tersebut merupakan kelemahan kita, coba selidiki apakah pesaing kita menjalankan sesuatu yang lebih bagus, dan apakah kita mampu memperbaikinya, atau bahkah Bisa lebih bagus daripada mereka.
- Mengikuti seminar, pelatihan, dan kursus untuk melonjakkan kemampuan teknik dan intelegensia kita.
- Produk makanan apa menjadi trend saat ini?
- Peluang jenis produk makanan tertentu yang Bisa kita kembangkan.
- Terdapat peluang pasar yang belum dimanfaatkan oleh pesaing.
- Apakah kedepannya akan ada perubahan kebijakan pemerintah mengenai pengembangan usaha kuliner.
- Kenaikan taraf hidup dan bergesernya pola kebutuhan konsumen.
- Manajemen dan teknologi yang kita gunakan tidak mempunyai standarisasi dan sulit beradaptasi dengan kemajuan zaman.
- Kemampuan finansial kita tidak Bisa menunjang seluruh aktifitas bisnis yang kita rencanakan.
- Kebijakan pemerintah di bidang moneter, serta peraturan lainnya yang signifikan berdampak buruk terhadap iklim usaha.
2. Mengintegrasikan Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
- Produk
- Harga
- Tempat, dan
- Promosi
3. Memilih Media Promosi yang Tepat
4. Pelayanan Konsumen yang Optimal
Suatu fakta yang sangat disayangkan bahwa sebagian besar pengusaha yang hanya fokus melonjakkan omzet penjualan dan kurang memperhatikan pelayanan dan menjalin hubungan bagus dengan para pelanggan.
Kalau mau kita cermati, banyak pengusaha sukses yang sangat peduli dengan hal tersebut, mereka sangat konsentrasi dalam membagikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen.
Mencari konsumen baru akan jauh lebih mudah daripada mempertahankan konsumen lama, dan wajib diingat bahwa kelangsungan dan perkembangan usaha kita sangat tergantung bagaimana Tutorial kita menjalin hubungan yang harmonis dengan mereka.
III. Strategi Keuangan (Financial Strategy)
- Laba Rugi (Income Statements) ;
- Arus Kas (Cashflow Statements Projection) ;
- Neraca (Balance Sheets), dan ;
- Anggaran investasi peralatan produksi (Capital Expenditure).
- Apakah proyeksi keuntungan yang diperoleh bila dibandingkan dengan total modal nilai marginnya sesuai yang diharapkan?
- Berapa lama periode pengembalian modal investasi tersebut?
Contoh Penerapan Strategi Usaha Kuliner dengan cara Profesional
A. Tentukan segmentasi usaha catering yang akan kita raih. Saya arahkan disini misalnya kita membidik pelayanan catering untuk suatu Rumah Sakit.
- Data Pasien rawat inap rata-rata 0 orang per hari ;
- mempunyai karyawan sejumlah 60 orang, terbagi menjadi 3 shift.
- Harga makanan per porsi rata-rata : Rp. 20.000,-
- Kontrak Jasa Pelayanan 1 Tahun.
- Pasien : 3 X per hari (Breakfast, Lunch, Dinner) ; atau 0 porsi per hari ;
- Karyawan : 1 X per hari (Breakfast, Lunch atau Dinner) atau 60 porsi per hari.
Deskripsi | Anggaran | % |
Penjualan | ||
Pasien @20rb X 0 X 30 | 360.000.000,- | 0,9% |
Karyawan @20rb X 60 X 30 | 36.000.000,- | 9,1% |
Total Penjualan | 396.000.000,- | 100% |
Harga inti Produksi | ||
Bahan Baku | 221.760.000,- | 56,0% |
Tenaga Kerja | 59.400.000,- | 15,0% |
Overhead | 15.840.000,- | 4,0% |
Total | 297.000.000,- | 75,0% |
Biaya Adm & Umum | ||
Staff | 19.800.000,- | 5,0% |
Administrasi Umum | 15.840.000,- | 4,0% |
Marketing Fee | 7.920.000,- | 2,0% |
Penyusutan Perlengkapan | 5.000.000,- | 1,3% |
Total | 48.560.000,- | 12.3% |
Total Biaya | 345.560.000,- | 87,3% |
Laba | 50.440.000,- | 12,7% |
Deskripsi | Jumlah | % |
Investasi Perlengkapan | 60.000.000,- | 12% |
Modal Kerja Bulan ke -1 | 340.560.000,- | 68% |
Modal Kerja Bulan ke -2 | 97.020.000,- | 19% |
Total | 497.580.000,- | 100% |
C. Buat Proposal Penawaran Harga Anggap aja kita masih baru dalam memulai usaha catering ini, bagaimana Tutorial efektif supaya kita Bisa memperoleh proyek catering tersebut seperti diatas?
- Buat Proposal Penawaran Kerjasama Pelayanan Jasa Catering, coba kita konsultasikan bisnis tersebut dengan seseorang yang sudah pernah menangani catering untuk rumah sakit, dianjurkan levelnya Manajer keatas.
- Tawarkan kerjasama bisnis dengan Manajer tersebut, Bisa berupa Marketing Fee, atau Bisa merekrut mereka dengan tawaran gaji yang lebih tinggi dari tempat sebelumnya namun tetap dalam standar anggaran, bila kita yakin Beliau Bisa membagikan kontrak baru.
- Budget Marketing Fee 2% dalam tabel diatas, Bisa kita anggarkan untuk Personal yang punya pengaruh di Rumah Sakit tersebut khususnya yang memegang wewenang menyetujui kontrak.
- Buat Proposal Bisnis mengenai prospek usaha tersebut ;
- Cari investor dengan pola pembagian profit sharing, bila dilihat data diatas coba tawarkan profit sharing 50% dari laba sebesar Rp. 25.220.000, ekuivalen dengan profit margin sebesar 5,1% per bulan dari total modal kerja yang diinvestasikan.
- Buatlah suatu perusahaan atau PT, dimana kita bertindak sebagai Direktur dan pemilik modal merupakan komisaris, dengan komposisi saham masing-masing 50% ;
- Menyiapkan karyawan yang terdiri dari: Manajer Operasional yang terbiasa menangani catering untuk rumah sakit, seorang ahli gizi bersertifikasi ; juru masak dan pelayan, team lengkap ini Bisa kita minta rekomendasi dari Manajer Operasional kita ;
- Menyiapkan seragam kerja, alat masak dan perlengkapan makan konsumen.
- Kontrol Penerimaan dan Pengeluaran sesuai dengan Anggaran yang telah ditetapkan, terutama pengawasan pemakaian bahan baku ;
- Menerapkan strategi usaha seperti yang telah diuraikan diatas untuk mempertahankan kelangsungan bisnis kita ;
- Menduplikasi kesuksesan yang telah kita raih untuk proyek baru lainnya.
wajib diingat bahwa kita akan menjadi calon Pengusaha Muda, kemampuan manajerial dan negosiasi yang bagus merupakan syarat mutlak yang wajib kita miliki.